Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Inspirasi Kehidupan

Kamis, 27 Januari 2011

Tanda-Tanda Menjelang Kematian

Kematian adalah termasuk didalam perkara-perkara yang dirahasiakan Alloh Ta'ala, namun bukan hal yang mustahil tanda-tanda kematian itu dapat dirasakan setiap hamba sebelum ajalnya tiba.
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra, dari Nabi SAW, Beliau bersabda,"Lima kunci perkara ghaib, tidak mengetahuinya melainkan Alloh Ta'ala".
1-Tiada yang mengetahui (kepastian mutlak) apa yang tersimpan di dalam rahim (kandungan perempuan) melainkan Alloh Ta'ala.
2-Tiada yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari melainkan Alloh Ta'ala.
3-Tiada seorangpun yang mengetahui bila waktunya hujan akan turun melainkan Alloh Ta'ala.
4-Tiada seorangpun yang mengetahui di bumi mana dia akan mati melainkan Alloh Ta'ala.
5-Tiada yang mengetahui bila Kiamat akan terjadi melainkan Alloh Ta'ala. (HR.Bukhori).
Hadist tersebut menjelaskan, bahwa tiada seorangpun yang mengetahui hal-hal yang ghaib kecuali Alloh Ta'ala. Adapun tanda-tanda sesuatu yang ghaib itu terkadang dapat kita rasakan wujudnya dari perkiraan dan kajian para ilmuan.. misale:
-Kita dapat mengetahui janin berkelamin laki atau perempuan dalam kandungan via USG.
-Kita dapat mengetahui perkiraan cuaca akan turunnya hujan maupun cuaca cerah beberapa hari sebelumnya, dll.
Padahal sesuai hadist tersebut, semua itu adalah hal-hal yang ghaib, tapi mengapa manusia dapat mengetahuinya ? nah disini kita rasanya perlu mengkaji secara cermat dan membedakan mana hal yang ghaib mutlaq dan mana hal ghaib yang dapat kita ketahui tanda-tanda terjadinya perkara ghaib. Dan hal ini tidak perlu kita perdebatkan, tapi kita ambil dari segi positif dan manfaatnya saja, kita hormati pendapat & pengalaman dari para ulama terdahulu yang mengupas masalah kematian. Dan dengan memahami hal tersebut membuat manusia semakin hati-hati dan selalu ingat akan kematian yang pasti datang.
Riwayat –riwayat hadist diatas mengingatkan kepada kita, sesungguhnya Alloh Ta'ala tidak pernah berlaku dzholim kepada hambanya. Tanda-tanda yang diberikan adalah untuk menjadikan manusia agar mendapat kesempatan bertaubat dan bersedia memahami perjalanan menuju alam barzakh.
Banyak hal-hal ghaib yang kita sama sekali tidak mengetahui kecuali Alloh Ta'ala yang Mahatahu,
Contoh yang paling gampang: Hari Kiamat itu pasti terjadi,kapan hari terjadinya?
Tidak ada satu manusiapun yang dapat memastikan-nya, namun Alloh ta'ala memberikan tanda-tanda Kiamat kepada manusia.
Begitu juga kematian seseorang tidak ada satupun yang akan mengetahui kapan detik-detik ajal akan tiba, namun Alloh Ta'ala memberikan tanda-tanda seorang yang akan mati. Hanya saja ada orang yang merasakan tanda-tanda menjelang kematian dan ada pula yang acuh akan hal itu.
Tanda 100 hari sebelum ajal tiba.
Ini adalah tanda pertama dari Alloh Ta'ala kepada hamba-Nya dan hanya akan disadari oleh mereka-mereka yang dikehendakiNya.
Walau bagaimana semua orang Islam akan mendapat tanda ini, hanya saja mereka sadar atau tidak.
Tanda ini akan berlaku kepastiannya selepas waktu Asar, yaitu :
-Seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ke ujung kaki akan mengalami getaran atau seakan-akan mengigil. Misal, seperti daging sapi yang baru disembelih dimana jika diperhatikan dengan cermat kita akan mendapati daging tersebut seakan-akan bergetar. Tanda ini rasanya lezat dan bagi mereka yang sadar tersirat di hatinya bahwa mungkin ini adalah tanda kematian, maka getaran ini akan berhenti dan hilang setelah kita sadar akan kehadiran tanda ini. Bagi mereka yang tidak diberi kesadaran atau mereka yang hanyut dengan kenikmatan tanpa memikirkan soal kematian, tanda ini akan lenyap sia-sia begitu saja. Bagi yang sadar dengan kehadiran tanda ini maka ini adalah peluang terbaik untuk memanfaatkan sisa umur yang ada untuk mempersiapkan diri dengan amalan dan urusan yang akan dibawa atau ditinggalkan sesudah mati.
Tanda 40 hari sebelum ajal tiba.
Tanda ini juga akan berlaku sesudah waktu Asar. Bagian pusar kita akan berdenyut-denyut. Pada saat itu daun yang tertulis nama kita akan gugur dari pokok yang letaknya di atas Arsy Alloh Ta'ala. Maka malaikat Izroil pun akan mengambil daun tersebut dan mula membuat persediaannya di atas kita diantaranya, Malaikat Maut Izroil akan mulai selalu mengikuti dan mengintai kita sepanjang sisa umur kita dan akan terjadi Malaikat maut ini akan memperlihatkan wajahnya sekilas lalu tak nampak lagi dan bila ini terjadi, mereka yang terpilih ini akan merasakan seakan-akan bingung seketika. Adapun Malaikat maut ini wujudnya cuma seorang tetapi berkuasa untuk mencabut nyawa bersamaan dengan jumlah nyawa yang akan dicabutnya seizin Alloh Ta'ala.
Tanda 7 hari sebelum ajal tiba.
Adapun tanda ini akan diberikan hanya kepada mereka yang diuji dengan musibah kesakitan di mana orang sakit yang tidak makan secara tiba-tiba dia (yang sakit) berselera untuk makan.

Tanda 3 hari sebelum ajal tiba.
Pada saat itu mereka akan terasa denyutan di bagian tengah dahi kita yaitu, diantara dahi kanan dan kiri. Jika tanda ini kita rasakan, maka berpuasalah kita setelah itu. supaya perut kita tidak mengandung banyak najis dan ini akan memudahkan urusan orang yang akan memandikan kita nanti.
Saat itu juga mata hitam kita tidak akan bersinar lagi dan bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan jatuh ke depan (berubah menjadi agak sedikit mancung dan mengkerut..
Telingannya akan layu dimana bagian ujungnya akan berangsur-angsur masuk ke dalam.
Telapak kakinya yang terlunjur akan lemas dan perlahan-lahan jatuh ke depan dan susah ditegakkan.
Tanda 1 hari sebelum ajal tiba.
Akan berlaku sesudah waktu Asar di mana kita akan merasakan satu denyutan di sebelah belakang, yaitu di kawasan ubun-ubun di mana ini menandakan kita tidak akan sempat untuk menemui waktu Asar keesokan harinya.
Tanda Akhir !!!
Akan berlaku keadaan di mana kita akan merasakan satu keadaan sejuk di bagian pusar hingga ke tulang sulbi dan rasa itu akan turun ke pinggang dan seterusnya akan naik ke bagian hulkum (tenggorokan). Detik-detik itu hendaklah kita terus mengucap kalimat syahadah dan berdiam diri dan menantikan kedatangan Izroil sang malaikat maut untuk menjemput kita kembali kepada Alloh Ta'ala yang telah menghidupkan kita dan sekarang akan mematikan pula.
Catatan: bahwa keterangan diatas adalah tanda-tanda kematian saja, bukan sebuah kepastian...
adapun ajal hanya Alloh Ta'ala yang Mahatahu.
Itupun tidak semua manusia sadar dengan tanda-tanda kematian tersebut.
Riwayat dari Abu Bakar ra, tentang roh.
Abu Bakar ra, telah ditanya tentang kemana roh pergi setelah ia keluar dari jasad. Maka berkata Abu Bakar ra:"Roh itu menuju ketujuh tempat :
1.Roh para Nabi dan utusan menuju ke Surga 'Adn.
2.Roh para ulama menuju ke Surga Firdaus.
3.Roh mereka yang berbahagia menuju ke Surga illiyyin.
4.Roh para syuhada' berterbangan seperti burung di surga mengikut kehendak mereka.
5.Roh para mu'min yang berdosa akan terkatung katung di udara tidak di bumi dan tidak di langit sampai hari Kiamat.
6.Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik.
7.Roh orang-orang kafir akan berada dalam Neraka Sijjin, mereka kelak disiksa berserta jasad barunya hingga sampai hari Kiamat."
Telah bersabda Rosululloh SAW:
Tiga kelompok manusia yang akan disalami tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya:
1.Orang-orang yang mati syahid.
2.Orang-orang yang mengerjakan solat malam bulan ramadhon.
3.Orang berpuasa di hari Arafah.
Kita tidak akan dapat lolos dari ajal, Malaikat Izroil yang mempunyai tugas mencabut nyawa manusia yang selalu menghadang kita. Apa bekal kita untuk dibawa mati…?
Tentunya Iman dan amal-amal baik yang akan menyelamatkan kita dari kobaran api Neraka.
Sang pencabut nyawa akan mendatangi setiap orang guna melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan Alloh Ta'ala, Siapa saja...
Kapan saja....
Dimana saja....
Pasti ajal akan menjemput kita setelah merasakan dahsyatnya Sakaratul Maut....
Sementara kita semua sedang menunggu kedatangan Malaikat Izroil yang bertugas memisahkan ruh dari jasad manusia. Bagaimanapun juga kita mengharap proses pencabutan nyawa berjalan dengan cepat tanpa penderitaan, namun harapan kita, Insya Alloh akan terkabul apabila kita termasuk orang-orang yang mendapat rahmat-Nya.
Setelah badan terbujur kaku, Penyesalan tidak akan berarti, apakah mereka akan menjadi orang-orang yang beruntung ataukah menjadi orang-orang yang merugi…?
tergantung tingkah laku manusia yang mereka perbuat selama di dunia, tiada yang lain, kecuali Iman dan amal baik yang akan menjadi bekal mati.
Sakaratul Maut adalah detik-detik kematian, beruntunglah bagi hamba-hamba yang taat selama di dunia dan sebaliknya (sakaratul maut) akan menjadi malapetaka besar bagi orang-orang yang belum bertaubat dan berlumuran dosa.

Wallohu a'lam bis showwab...

Rabu, 26 Januari 2011

Menggagas Militansi dan Integritas Pelajar dalam Bingkai Organisasi

*) Oleh : Taufik Hidayat

Metamorfosis IPNU-IPPNU di Modernisme Kehidupan
Metamorfosis berasal dari kata methamorphoo (artinya : “saya berubah” ) adalah akar dari kata “change” atau “perubahan”  atau “pembaharuan”.  Pengertian awal “methamorphoo” merujuk pada sikap dan mental seseorang sesuai dengan kesinambungan perkembangannya secara fisik maupun intelektual ke arah pembaharuan hidup setiap hari guna mencapai eksistensi yang sempurna menurut naturnya sebagai manusia.
Pada prinsipnya, perubahan sikap dan mental seseorang berbanding lurus dengan waktu dan pengalaman inteleknya. Pengertian metamorphosis secara sederhana adalah perubahan dari bentuk yang sederhana menjadi bentuk yang kompleks dan sempurna. Metamorfosis atau perubahan merujuk kepada banyak aspek, baik realitas maupun abstrak. Perubahan itu dinamis, ia adalah historis, representative dan futuristic. Karakteristiknya adalah misterius, ada “change makers-nya”, berkesinambungan dibenci, terdiri atas sisi keras dan sisi lembut, memerlukan pengorbanan, banyak mitos yang mewarnainya, menimbulkan ekspektasi tetapi juga ketakutan dan kepanikan.
IPNU-IPPNU sebagai organisasi kekaderan telah mengalami metamorphosis yang sungguh signifikan. Memang kehidupan organisasi yang dinamis selalu  mengusung perubahan. Perubahan dengan adaptasi. Beradaptasi berarti menunjukkan eksistensi dalam realitas. Berubah berarti beradaptasi tanpa kehilangan identitas. Bukan yang kuat yang bertahan, tetapi yang adaptif.
Perubahan adalah bukti kehidupan. Organisasi  yang hidup akan selalu berubah, perubahan memberikan harapan. Kelangsungan hidup organisasi mustahil tanpa perubahan, dan mereka yang tidak dapat mengubah pikiran maka mereka tidak dapat mengubah sesuatu, perubahan biasanya membawa pembaharuan. Segala sesuatau harus berubah untuk sesuatu yang baru, untuk sesuatu yang menantang.
Dalam usia yang sudah menginjak setengah abad lebih IPNU-IPPNU masih menemui gejolak kehidupan dalam rangka penglestarian. Umunya ada dua sikap yang akan muncul yaitu reaktif dan kreatif. Sikap yang reaktif cenderung menolak perubahan, tersinggung, curiga, berpikir sempit, iri, dengki, cemburu dan sebab akibat. Sedangkan sikap yang kreatif cenderung mendorong perubahan, obyektif, berpikir positif, wawasan luas, penuh ide cemerlang, idealis, motivasi tinggi, energetic, intelektual dan berorientasi “saya Dapat”.
IPNU-IPPNU adalah oranisasi yang dijalankan oleh pelajar-pelajar Nahdlatul Ulama yang merupakan asset kader terbesar. Namun tidak seperti kupu-kupu, manusia enggan  untuk berubah. Keengganan untuk berubah menurut John Maxwell, karena : Perubahan bukan datang dari diri orang tersebut, mengganggu rutinitas, takut sesuatu yang baru, tujuan yang tidak jelas, takut gagal, menurut pengorbanan yang besar, sudah puas dengan kondisi sekarang,pikiran-pikiran negative, pemimpin yang tidak berintegritas, kecemasan seorang atasan, perubahan berarti kehilangan, perubahan menuntut tambahan komitmen, berpikir sempit dan terperangkap dalam tradisi.
Nah, itulah yang menjadi kendala di IPNU-IPPNU, orang yang berjuang dalam IPNU-IPPNU sulit untuk bermetaforsisi. Jika tidak berubah, maka akan diubah. Zamanlah yang akan merubahnya. Perubahan itu hukum universal dan berubah itu pasti. Enam  strategi dalam berubah :
1.    Tata kembali “belief” tentang komitmen.
2.    Buatlah “value” yang jelas mengenai dunia.
3.    Jangan mengabaikan strategi.
4.    Bereksplorasi.
5.    Bermimpi besar.
6.    Sadarlah bahwa setiap awal pasti sulit.
Jika perubahan adalah dinamisasi kehidupan, kemanakah arah perubahan IPNU-IPPNU itu? Sebelum menjadi korban perubahan zaman, sebaiknya fokuskan arah perubahan itu ke dalam tiga orientasi berikut :
1.    Ke arah yang benar
2.    Ke arah yang berguna
3.    Ke arah yang sempurna
Tiga fokus ini hanya dapat dilakukan dengan disiplin, tiga pilar pembentuknya adalah :
1.    Manusia yang diseleksi.
2.    Strategi yang diimplementasikan dengan benar.
3.    Budaya disiplin.
Jadi bagaimanakah IPNU-IPPNU? Akan berubah untuk beradaptasi atau punah?   

Integritas Pelajar dapat Diukur ataukah Diramalkan?
Menurut Kamus Kompetensi integritas adalah bertindak konsisten sesuai dengan kebijakan dan kode etik perusahaan. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan kebijakan dan etika tersebut, dan bertindak secara konsisten walaupun sulit untuk melakukannya.
Sebenarnya kader IPNU-IPPNU terjebak dalam keraguan dalam berorganisasi. Kadang terlintas apakah dengan ber-IPNU-IPPNU hidup akan menjadi lebih baik?. Dalam konteks ini dibutuhkan orang yang memang benar-benar memiliki keloyalitasan dalam berorganisasi. Hal ini sangat dibutuhkan guna melawan pergerakan zaman yang semakin terpuruk. Pelajar sangat lemah dalam perlawanan zaman, mereka justru lebih terlena dengan zaman.
Integritas pelajar akan sulit diperoleh oelh pelajar itu sendiri. Untuk sekedar berkonsisten saja dalam berorganisasi, sulit bagi mereka. Pelajar di era kekinian memang telah tervirus oleh pergerakan zaman. Integritas itu sendiri adalah sesuatu yang ada pada diri mereka sendiri, tidak bisa dilihat oleh kasak mata. Nah, bagaimana serta mungkinkah integritas pelajar dapat diukur ataupun diramalkan?.
a.  Bagaimana menilai integritas pelajar?
Apakah PD/PRT IPNU-IPPNU telah dilaksanakan?
Setiap organisasi mempunyai aturan yang harus dipatuhi. Maka sudah sewajarnya aturan-aturan yang telah dibuat oleh organisasi harus ditaati. Seseorang bisa saja pandai berkomunikasi dan menunjukkan bahwa integritasnya tinggi, namun dapat diuji dan dilakukan probing, aspek apa yang paling dijunjung tinggi dalam keintegrasiannya. Misalkan dengan menanyakan, apakah pernah mengalami kasus seputar etika, dan seberapa jauh keterlibatannya dalam kasus tersebut? Apabila tak terkait, bagaimana cara menyelesaikan kasus tersebut, jika yang terlibat adalah sesama anggota IPNU-IPPNU?
Bagaimana mengatasi conflict of interest
Setiap orang perlu menyesuaikan perilakunya dilapangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pada situasi ini, seorang individu ada kemungkinan berhadapan dengan conflict of interest, bagaimana cara memecahkan masalahnya, yang dalam pemecahannya akan terkandung kadar integritasnya. Bagaimana dia menggunakan wewenangnya dalam menyelesaikan persoalan, sebaik apakah wewenang tersebut dimanfaatkan? Integritas pimpinan dapat diukur, bagaimana pimpinan memanfaatkan wewenangnya, dan mengambil risiko melakukan putusan dari yang populer maupun yang sama sekali tak populer.
Komitmen terhadap organisasi
Sejauh mana seorang pimpinan akan melakukan perubahan, mengembangkan anak buahnya untuk memajukan organisasi? Bagaimana komitmennya terhadap organisasi, apakah seseorang berani melakukan hal sulit untuk kemajuan organisasi? Seorang pimpinan yang baik juga akan menjadi mentor bagi bawahannya, serta menyiapkan kaderisasi sebagai penggantinya kelak.
Perhatian terhadap sesama
Dalam menilai pendekatan ke manusia, diperlukan suatu data dan fakta, untuk mengetahui gambaran integritas seseorang. Hal ini memerlukan kepekaan dan kemampuan penilai integritas, untuk melihat konteks dan framework seputar fakta yang dibicarakan dalam tanya jawab intensif.
b.  Apakah mungkin dilakukan training untuk meningkatkan integrity?
Melakukan observasi perilaku seperti bahasan di atas akan lebih mudah bila orang tersebut belum bergabung dengan organisasi. Namun bagaimana apabila yang dinilai adalah seseorang yang akan mendapat kesempatan untuk menjadi pimpinan yang lebih tinggi? Pada umumnya penilaian dilakukan dengan metoda tertentu, dan melalui assessment center. Permasalahan yang sering muncul, adalah kekurangan orang sesuai yang dibutuhkan, ataupun kalau ada masih terdapat “gap” yang harus diperbaiki. Persoalan yang muncul adalah, bagaimana cara training yang tepat untuk menutup gap tersebut? Di satu sisi, integritas merupakan kunci kemajuan organisasi, karena maju mundurnya organisasi ditentukan oleh SDM nya, yang diharapkan menjunjung integritas tinggi. Disadari, bahwa organisasi lebih mudah membuat orang pandai dengan meningkatkan skill nya, tetapi yang sulit adalah meningkatkan softskill-nya.
Jika training untuk softskill  begitu sulit, perlu dipikirkan membuat sistem manajemen dan budaya organisasi sedemikian rupa, sehingga tidak ada peluang bagi anggotanya untuk berperilaku “menyimpang”. Sistem yang terbuka, record yang lengkap, pertanggung jawaban yang jelas, reward dan sanksi yang tegas untuk perilaku tertentu, akan dapat membantu terbentuknya “integrity in action” tersebut. Tumbuhnya sense of belonging dan komitmen yang tinggi terhadap organisasi juga kondusif dampaknya untuk mengurangi perilaku yang menyimpang. Kalau seseorang sudah merasakan bahwa organisasi adalah bagian penting dari dirinya sendiri, maka dia tidak akan berperilaku merugikan bagi organisasinya, karena berarti akan merugikan diri sendiri. Jadi situasi yang demikian yang harus dibentuk, untuk meningkatkan integrity di IPNU-IPPNU, dibanding dengan pendidikan khusus tentang hal ini.
Sudah saatnya kita bermetamorfosis dan menggagas militansi serta integritas kita terhadap IPNU-IPPNU guna melanjutkan gerakan perjuangan Nahdlatul Ulama. Dan dengan integritas yang kita miliki sudah barang tentu keloyalitasan kita terhadap IPNU-IPPNU akan semakin tinggi.
Selamat bermetamorfosis dan berintegritas……………..
Wisma Anton Soedjarwo Kelapa Dua Depok, 26 Januari 2011 at 10.50 p.m
Referensi :  Eileen Rachman. Meraba integritas, bisakah? Kompas. Experd, Jakarta, 2006
*) Taufik Hidayat, lahir 18 tahun yang lalu. Lajang yang sedang menyelesaikan studi S-1 Teknik Industrinya di Universitas Gunadarma Jakarta. Wakil Ketua 1 PAC IPNU Jatilawang 2010-2012 sekaligus Lembaga Pers dan Jurnalistik PC IPNU Kab.Banyumas 2010-2012 ini  pernah menjabat sebagai Sekretaris PAC IPNU Jatilawang 2008-2010, Ketua PR IPNU Tinggarjaya 2008-2009, Sekretaris IRMAS 2007-2008. Sekarang hidup di kota Depok sehingga ia mulai aktif di PC IPNU Kota Depok. Beberapa pelatihan yang pernah diikuti Latihan Pelatih PC IPNU Banyumas 2009. Event kegiatan IPNU mulai tingkat ranting, kecamatan, kabupaten, provinsi hingga nasional sudah pernah dirasakan olehnya.      CP :  085227703210. e-Mail,facebook&twitter :phiecz_bms@yahoo.com. Blog : http://phiecz06.blogspot.com

Senin, 24 Januari 2011

Mbah Raswin dalam Kelumpuhan

Sebuah dusun di sebelah selatan kota Purwokerto adalah tempat dimana Mbah Raswin tinggal. Beliau tinggal di sebuah rumah sepetak yang dindingnya terbuat dari bambu. Mbah Raswin hidup sendiri selama lima belas tahun terakhir ini setelah istrinya meninggal dunia karena penyakit liver . Sebenarnya beliau mempunyai dua orang anak, tetapi mereka pergi entah kemana meninggalkan Mbah Raswin sendiri dengan keadaan lumpuh.


Ketika itu Mbah Raswin sedang mengendarai sepeda menuju ke pasar untuk menjual sayur kangkung hasil panennya di ladang. Tiba-tiba di tengah perjalanan ke pasar beliau ditabrak oleh pengendara motor dengan kecepatan yang tinggi. Kaki beliau patah dan mengakibatkan kelumpuhan hingga sekarang.


Selang setengah tahun setelah kejadian itu, penyakit liver istrinya kambuh. Dan ternyata penyakitnya sudah parah. Tidak lama istrinya dirawat di rumah sakit, kemudian istrinya meninggal dunia. Sungguh cobaan yang begitu berat bagi Mbah Raswin. Saat itu pula anaknya satu persatu meninggalkan Mbah Raswin hidup sendiri.


Sekarang di rumah sepetak itu Mbah Raswin tinggal sendiri. Untuk beranjak dari tempat tidurnya saja susah, apalagi pergi mencari uang untuk membeli makan. Dari situlah tetangga Mbah Raswin merasa iba padanya. Terkadang ada yang mengantarkan makanan untuk Mbah Raswin. Terkadang juga para keponakan Mbah Raswin yang masih peduli kepada Mbah Raswin datang ke rumah Mbah Rasin untuk merawat beliua. Semoga saja beliau diberi kesembuhan......

Sabtu, 22 Januari 2011

Tanggapan tentang Keadilan Hukum di Indonesia

Indonesia adalah Negara hukum, sudah semestinya segala urusan yang berkaitan dengan negara maka akan diatur oleh hukum yakni Undang-Undang. Namun dengan adanya ratusan Undang-Undang tidak membuat rakyat Indonesia menjadi lebih diperlakukan adil. Itulah kelemahan Indonesia yang ngakunya sebagai Negara hukum tetapi belum bisa berbuat adil khususnya dalam masalah hukum.

Semua lapisan masyarakat hendaknya mempunyai kesamaan derajat dalam masalah hukum. Hal ini sudah semestinya terjadi. Di dalam hukum tidak mengenal kasta, ras ataupun suku, semuanya sama apabila mereka melanggar hukum maka akan diproses dengan aturan hukum yang sama. Tidak ada perbedaan dalam memproses hal itu.

Namun akhir-akhir ini Indonesia sedang dilanda sebuah krisis keloyalitasan penegak hukum. Coba saja kita lihat kasus Gayus Tambunan sang koruptor kelas teri yang ternyata mempunyai asset hasil korupsi yang berlimpah.

Pada saat Gayus ditahan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok Jawa Barat, dia bisa keluar masuk rutan. Bukan untuk masalah penyelidikan Gayus keluar rutan tetapi untuk pelesir. Gayus memang orang kaya mendadak pasca korupsi, sehingga pada saat di dalam rutan dia bisa jalan-jalan ke Bali bersama keluarganya padahal dalam status tahanan.

Ini sebenarnya salah siapa?. Apakah penjaga rutan membiarkan Gayus keluar masuk rutan. Kemungkinan besar bahwa sang koruptor ini menyuap petugas rutan Mako Brimob. Sehingga dengan mudah dia keluar rutan untuk jalan-jalan.

Belum lagi kasus-kasus sebelumnya seperti kasus Artalita yang ternyata ruang tahanannya seperti kamar hotel bintang lima lengkap dengan segala fasilitasnya.
Penegak hukum tugasnya ya menegak hukum bukan untuk membuat kasta-kasta dalam penegakan hokum di Indonesia. Itu hanyalah segelintir kasus-kasus penegakan hukum yang ternyata bobrok akibat ulah penegak hukum yang mata duitan.

Boleh dikatakan bahwa mereka mendapatkan keringanan hukum. Padahal kalua kita lihat kasus Mbah Rinah di Purwokerto yang mencuri beberapa buah kakao, dia dijatuhi hukuman. Kasus pencurian buah pisang di Jawa Timur, pelakunya pun dijatuhi hukuman sesuai dengan pasal-pasal KUHP yang berlaku tanpa ada fasilitas bintang lima seperti Artalita dan jalan-jalan seperti Gayus Tambunan.

Inilah bukti bahwa keadilan di Indonesia belum dapat dilaksanakan seadil-adilnya. Penganutan kasta-kasta hukum berlaku di Indonesia. Penyandang kasus yang mempunyai uang banyak hukumannya ringan sedangkan penyandang kasusu yang tidak punya uang maka hukumannya berat.          

Sang Pemimpi

Film yang menceritakan kisah perjalanan hidup Ikal, Arai dan Jimbron ketika beranjak dewasa.  Mereka bertiga mengidolakan guru Bali karena memberikan inspirasi luar biasa dalam mendidik tetapi berbeda 180 derajat dengan kepala sekolah Pak mustar karena sistemnya yang memberikan hukuman bagi yang lalai.

Lika – liku kehidupan tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi juga ketika bertahan hidup, dunia cinta dan kehidupan remaja. Saat mereka bertiga beranjak remaja, Arai jatuh cinta dengan seseorang yangg bernama Zakiah Nurmala yang berprofesi seorang penyanyi. Kemudian si Jimbron dengan Laksmi yang profesinya sebagai buruh di pabrik cincau. lain halnya dengan Ikal yang tertarik dengan seorang wanita yang ada di poster iklan di film bioskop indonesia.

Karena bimbang dengan kondisinya, Ikal merasa putus asa dan berusaha menghilangkan semua impiannya untuk sekolah ke Eropa bersama Arai. Karena sikap Ikal inilah membuat hati ayahnya kecewa besar.
Karena rasa bersalah yang besar kepada ayahnya, ikal kemudian bangkit lagi bersama teman temannya yang senasib seperjuangan untuk meraih mimpi. Tidak salah mereka berucap sang pemimpi untuk meraih cita – cita, harapan dan cinta. Hingga akhirnya mereka meraih kesuksesan ketika sarjana diraih. Tetapi Arai malah menghilang, apakah Ikal mampu mengejar mimpi sendirian tanpa Arai ?

Disaat Ikal sedang mengurus beasiswa masternya di Perancis, tiba-tiba sosok Arai muncul kembali yang juga ternyata sedang mengurus beasiswa masternya. Merekapun bersatu kembali, dan akhirnya mimpinya menjadi kenyataan. Mereka bias kuliah S2 di Perancis dengan beasiswa.

Film ini dibintangi oleh Lukman Sardi, Mathias Muchus, Nugie, Landung Simatupang, Rieke Dyah Pitaloka, Yayu Unru, Vikri Septiawan, Rendy Ahmad, Azwir Fitrianto, Jay Wijayanto, Ariel Peterpan dan Nazril Irham dan disutradarai oleh Riri Riza yang merangkap juga sebagai penulis dan dibantu penulis terkenal lainnya seperti Salman Aristo dan Mira Lesmana.

Film Sang Pemimpi ini adalah sebuah film yang bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia. Terlebih anak-anak yang hidup di daerah terpencil di Indonesia. Walaupun mereka bersekolah di daerah terpencil dengan semangat belajar yang tinggi, mereka dapat kuliah di Universitas Indonesia bahkan sampai master di Perancis dengan beasiswa.

Inilah bukti bahwa siapapun yang mempunyai mimpi dengan selalu diiringi usaha dan doa yang sungguh-sungguh, maka mimpi itupun akan berubah menjadi kenyataan. Ayolah kita bermimpi karena sesungguhnya mimpi itu akan terwujud dengan usaha kita.