Selamat Datang

Selamat Datang di Blog Inspirasi Kehidupan

Jumat, 01 April 2011

Idola Yang Patut Diidolakan


Sungguh tragis dan ironis melihat kebanyakan pemuda-pemudi Islam saat ini, kebanyakan lebih kenal sosok Luna Maya, Dian Sastro, atau Nicholas Saputra dan bintang-bintang film atau sinetron lainnya daripada Ahmad bin Abdullah. (SAW:ARAB)
            Mereka lebih mengidolakan para selebritis daripada sosok elok nan rupawan berakhlak mulia, Rasulullah (SAW). Keelokan rupanya tak akan Anda lihat sebelum dan sesudahnya.Siapapun yang tiba-tiba memandangnya tentu segan kepadanya, siapa yang bergaul dengannya tentu akan mencintainya. Simaklah bagaimana keindahan rupa dan keagungan budi beliau (SAW)

Postur Tubuhnya
Perawakannya sedang-sedang saja tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek, rambutnya lebat tidak kaku dan tidak pula keriting. Badannya tidak gemuk dan tidak kurus. Wajahnya sedikit bulat, lebih cerah dari rembulan saat purnama tanpa awan. Kedua matanya sangat hitam, bulu matanya lentik. Persendian-persendiannya yang pokok besar, bahunya bidang, dan dadanya-pun bidang dihiasi dengan bulu-bulu yang lembut. Jika berjalan seakan-akan sedang berjalan di jalan yang menurun , ketika menoleh seluruh badannya ikut menoleh, diantara kedua bahunya ada cincin nubuwah, yaitu cincin para nabi, telapak tangannya paling bagus dan lebih halus dari sutra yang bagus
Cobalah kamu perhatikan perkataan para shahabat beliau ..!!
Jabir bin Samurah berkata ,” Aku pernah melihat beliau pada suatu malam yang cerah tanpa ada mendung. Kupandangi Rasulullah lalu ganti kupandang rembulan. Ternyata menurut penglihatanku beliau lebih indah daripada rembulan .”
Ibnu Abbas berkata Ada celah diantara gigi-gigi serinya. Jika sedang berbicara, terlihat ada semacam cahaya yang memancar dari gigi-gigi seri itu.”
Anas berkata,” Butir-butir keringatnya seperti mutiara.” Ummu Sulaim juga berkata ,”Keringatnya lebih harum dari minyak wangi.”

Akhlaq-akhlak Rasulullah (SAW)

Pemalu
Diantara sifat-sifat beliau adalah malu, dalam hal yang pantas untuk malu tetapi tegas dalam kebenaran. Menundukkkan mata. Sampai-sampai Abu Said Al Khudry berkata,” beliau adalah orang yang lebih pemalu daripada gadis di tempat pingitannya. Jika tidak menyukai sesuatu, maka bisa diketahui dari raut mukanya.”

Tawadhu’ dan Tidak Sombong 
Nabi (SAW) adalah orang yang paling tawadhu’ (merendahkan diri) dan paling jauh dari sifat-sifat sombbong. Beliau tidak orang-orang berdiri saat menyambut kedatangannya seperti yang dilakukan terhadap para raja atau pejabat tinggi. Beliau biasa menjenguk orang sakit, duduk-duduk di tengah para sahabat, sama seperti keadaan mereka
Allah Ta’ala berfirman :
“ bersikaplah rendah hati kepada para pengikutmu yaitu orang-orang yang beriman.” (Asy-Syu’ara 215)

Sopan dan Lemah Lembut
Rasulullah selalu berbicara dengan mudah dan jelas , sopan dan lembut, agar orang lain mengerti arah pembicaraannya.
Beliau tidak bicara jika tidak perlu, lebih banyak diam, memulai dan mengakhiri perkataan dengan seluruh bagian lisannya dan tidak dengan ujung-ujungnya saja, berbicara dengan menggunakan kata-kata yang luas maknanya, terinci dan tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit, dengan nada yang sedang-sedang, mengagungkan nikmat sekalipun kecil.
Beliau senantiasa gembira, murah hati, tidak kaku dan tidak keras, tidak suka mengutuk, tidak berkata keji, tidak suka mencela, meninggalkan tiga perkara darinya: Riya’, banyak bicara dan membicarakan sesuatu yang tidak perlu. Beliau tidak berbicara kecuali dalam hal-hal yang beliau mengharapkan pahalanya. Jika beliau berbicara, orang-orang di majlisnya diam seakan-akan diatas kepala mereka ada burung.

Dengarlah apa yang dikatakan istri beliau (SAW), Aisyah radhiyallahu ‘anha:
“Rasulullah tidak pernah berbicara penuh sebagaimana bicaramu ini (crewet), tetapi beliau berbicara dengan perkataan yang pas, jelas, padat sehingga bisa di hafal oleh orang-orang yang di sekelilingnya.” (Riwayat Abu Daud)

Sederhana
Kesederhanaan beliau sebagaimana dinyatakan Aisyah radhiyallahu’anha ,”beliau biasa menambal terompahnya, menjahit bajunya, melaksanakan pekerjaan dengan tangannya sendiri seperti yang dilakukan salah seorang diantara kalian di dalam rumahnya.”

Berani Dalam Kebenaran
Rasulullah (SAW) memiliki keberanian, patriotisme dan kekuatan yang sulit di ukur. Siapa pun yang pemberani tentu akan lari menghindarkan diri dari hadapan beliau. Ali Radhiyallahu ‘anhu berkata,” Jika kami sedang di kepung ketakutan dan bahaya, maka kami berlindung kepada Rasulullah.”

Dermawan
Nabi (SAW) adalah orang yang paling murah hati. Kemurahan hati beliau yang paling menonjol ialah pada bulan Ramadhan. Jibril menghampiri beliau. Beliau benar-benar orang yang lebih murah hati untuk hal-hal yang baik daripada angin yang berhembus.”
Itulah diantara keindahan rupa dan keagungan akhlak sang idola kita, begitu sempurna dan mulia akhlaknya yang harus dicontoh dan di ikuti semua petunjuk-petunjuknya.

Beliau memberikan pesan kepada kita sebagai berikut:
“.. Barang siapa diantara kamu yang hidup (berumur panjang), maka kelak kamu akan melihat perselisihan yang banyak maka wajib atasmu berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah hulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk sesudahku. Gigitlah sunnah itu dengan gigi gerhamu, dan hati-hatilah kamu terhadap perkara-perkara baru, karena setiap bid’ah adalah sesat.” ( Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majjah)
(berbagai sumber )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar