Indonesia Raya
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Merdeka Merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Merdeka Merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
Makna Lagu Indonesia Raya
Setiap negara mempunyai lagu
kebangsaan masing-masing, tidak ada dua negara yang memiliki lagu kebangsaan
yang sama, karena lagu kebangsaan adalah ekspresi kejiwaan dari suatu bangsa.
Lagu kebangsaaan menempati kedudukan yang khusus dan dihormati oleh seluruh
rakyatnya. Lagu kebangsaan selalu dinyanyikan atau diperdengarkan pada setiap
acara resmi kenegaraan, dan juga pada setiap acara di luar negeri yang membawa
nama negara.
Lagu “Indonesia Raya” ciptaan W.R.
Supratman, merupakan lagu kebangsaan bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagai
sebuah lagu yang dihormati dan dibanggakan, pembangkit semangat kebangsaan, dan
terasa ada kesyahduan yang luar biasa dalam penjiwaannya.
Pada jaman penjajahan, pihak
penjajah melarang rakyat menyanyikan lagu ini, tapi rakyat mengabaikannya, dan
tetap menyanyikannya, sehingga bertambah jiwa nasionalisme, rasa kebangsaan,
rasa senasib sepenanggungan, dan rasa seperjuangan, serta semakin memperkokoh
persatuan dalam melawan penjajahan.
Sekarang, banyak warga dan banyak
para siswa/pelajar yang tidak memperlihatkan sikap hormat secara fisik, ketika
menyanyikan atau mendengarkan lagu Indonesia Raya. (kalau hanya menghormati
dalam hati tentu tidak nyata dan tidak terlihat). Kenyataan ini menunjukkan
bahwa pendidikan kurang memberikan bobot tentang materi nasionalisme, kurang
menanamkan jiwa kebangsaan, kurang melatih membiasakan diri untuk bersikap
menghormati lambang-lambang negara, sehingga mereka kurang bangga memiliki
bangsa yang merdeka dan kurang bangga memiliki lagu kebangsaan. Padahal
pendidikan di Indonesia, sejak awal kemerdekaan menganut paham ajaran Ki
Hajardewantara yang sarat dengan nilai-nilai perjuangan dan nilai-nilai
nasionalisme.
Kehilangan arti dan makna dari lagu
kebangsaan pada sebagian besar warga negara dalam waktu yang lama, bisa
berakibat memperlemah jiwa kebangsaan, dan menurunnya rasa berbangsa dan
bernegara. Hal ini ditandai dengan :
1. Ketika lagu Indonesia Raya
dikumandangkan, mereka tidak lagi merasakannya sebagai suatu lagu yang khusus
sifatnya, tapi merasakannya sama seperti lagu lainnya. (Padahal lagu lainnya
sedikit yang berjiwa kebangsaan)
2. Mereka lebih berminat dan lebih
tertarik dengan lagu-lagu populer lainnya, termasuk mengidolakan para artis
terkenalnya, sehingga lagu kebangsaan menjadi semakin kurang diperhatikan dan
kurang diminati. (Adapun mereka yang tidak bisa menyanyikannya bukan berarti
kurang perhatiannya, tapi itu adalah masalah latihan dan bakat seseorang, ada
orang yang harus berlatih lama sekali, baru mampu menyanyikannya)
3. Ketika mereka menyanyikan lagu
Indonesia Raya pada suatu acara, mereka hanya ikut-ikutan, atau ada rasa
keterpaksaan, seharusnya keinginan menyanyikannya timbul dari dorongan kemauan
yang kuat dari hati sendiri. (Apalagi jika yang memimpin lagu adalah
orang/kelompok yang kurang simpatik, menjadi semakin kurang menarik)
4. Keadaan akan semakin buruk, jika
ada anggapan bahwa menyanyikan lagu kebangsaan hanya membuang waktu, atau
dianggap tidak perlu lagi, karena keadaan kita sekarang sudah merdeka. (Ini
adalah anggapan yang keliru, karena mereka tidak mengerti tentang isi dan makna
dari lagu kebangsaan itu sendiri).
5. Keadaan akan sangat buruk bagi
lemahnya jiwa kebangsaan dan rendahnya rasa berbangsa dan bernegara pada
sebagian besar warga negara, jika pada semua acara/kegiatan yang bersifat
kebangsaan dan kenegaraan, tidak dikumandangkan lagu Indonesia Raya. Walaupun
kegiatan itu hanya setingkat RT/RW, apalagi tingkat departemen/instansi
pemerintah. (Apakah dirasakan sudah sangat cukup, jika hanya setahun sekali
menyanyikannya? Dan itupun hanya sekedar jadi tontonan yang berulang-ulang
setiap tahun?)
Lemahnya nasionalisme pada sebagian
bersar warga negara, akan berdampak pada kewibawaan negara yang semakin jatuh,
baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Jangan dikira bahwa dampak ini sama
sekali tidak ada hubungannya dengan rendahnya kinerja, pelayanan yang tidak
maksimal pada semua departemen/instansi/ badan-badan dan lain-lain.
Upaya untuk menaikkan kewibawaan
negara di dalam dan di luar negeri, tentu dengan menguatkan nasionalisme dan
meningkatkan prestasi di semua bidang, sebab kalau menjaga kewibawaan negara
melalui kekuasaan dan kekuatan akan berdampak munculnya “tudingan” bahwa negara
melanggar HAM. Padahal negara lain ada yang sudah/pernah melanggar HAM, tapi
mereka pura-pura tidak tahu, pura-pura pilon atau pura-pura “bersih” dan tidak
pernah melanggar HAM sekecil apapun.
Setiap kalimat dan bait pada lagu
Indonesia Raya, mempunyai arti dan makna, terdapat 12 item, sebagai berikut :
1. Indonesia Tanah Airku, kalimat ini menanamkan
kesadaran,
a. Bahwa setiap warga memiliki tanah air yaitu Indonesia,
b. Bahwa setiap warga memilik hak dan kewajiban terhadap
tanah airnya.
c. Bahwa setiap warga mengaktualisasikan dirinya dalam upaya
merealisasikan makna sumpah pemuda.
2. Tanah tumpah darahku, kalimat ini menanamkan
kesadaran,
a. Bahwa setiap warga telah memiliki
wadah/ruang/tempat, yaitu di tanah yang termasuk wilayah Indonesia.
b. Bahwa Tanah Air Indonesia adalah
tempat untuk berusaha, berjuang, dan berdarma bakti dengan kerja keras
membanting tulang, menguras keringat dan air mata, sampai menumpahkan darah.
3. Disanalah aku berdiri, kalimat ini menanamkan
kesadaran,
a. Bahwa setiap warga telah berdiri
sama tinggi dan duduk sama rendah dengan bangsa lainnya,
b. Bahwa di tanah air Indonesia kita
semua memiliki derajat yang sama dengan bangsa lainnya di dunia ini.
4. Jadi pandu ibuku, kata
ibuku maksudnya adalah ibu pertiwi atau pemerintahan yang sah. Kalimat ini
menanamkan kesadaran,
a. Bahwa pemerintahan yang sah,
mempunyai tanggung jawab yang sangat besar dalam berperan menjadi
pandu/penuntun/pembimbing bagi semua warga negaranya untuk meningkatkan
kesejahteraan semua warganya;
b. Bahwa sikap setiap warga terhadap
ibu pertiwi harus bersikap sama seperti sikapnya terhadap ibu kandung/orang
tua.
5. Indonesia kebangsaanku, Bangsa
dan tanah airku, kedua kalimat ini menanamkan kesadaran,
a. Bahwa setiap warga memiliki
kebangsaan yaitu berbangsa Indonesia, berkewarganegaraan Indonesia.
b. Bahwa setiap warga bersikap tegas
dalam pengakuannya berkebangsaan Indonesia dan bertanah air Indonesia.
6. Marilah kita berseru, Indonesia bersatu,
kedua kalimat ini menanamkan kesadaran,
a. Bahwa setiap warga berseru,
bersikap dan berusaha membina persatuan dan kesatuan Indonesia agar Indonesia
benar-benar bersatu, baik melalui sikap, kata, tingkahlaku dan perbuatan
sehari-hari.
b. Bahwa setiap warga berusaha
sedapat mungkin menjauhkan semua hal yang dapat memecah belah Indonesia.
7. Hiduplah tanahku, Hiduplah
negeriku, Bangsaku rakyatku, Semuanya, bait ini terdiri dari
empat kalimat menanamkan kesadaran,
a. Bahwa setiap warga selalu
berusaha agar Indonesia menjadi tanah air yang hidup untuk waktu yang tidak
terbatas.
b. Bahwa setiap warga, setiap rakyat
, semuanya, harus menjadi penduduk yang benar-benar hidup, benar-benar dinami
dan kreatif untuk merubah keadaan, agar keadaan selalu berubah menjadi lebih
baik
c. Bahwa semua rakyat, semua warga
berusaha agar jangan sampai rakyat mati dan berusaha agar Indonesia jangan
sampai mati, punah atau bubar.
8. Bangunlah jiwanya, Bangunlah badannya,
kedua kalimat ini menanamkan kesadaran,
a. Bahwa setiap warga lebih
mengutamakan dalam berusaha membangun jiwa kebangsaan, ruh nasionalisme,
semangat berbangsa dan bernegara, mental spiritual dengan sangat prima, dan
menjadi prioritas utama.
b. Bahwa setiap warga juga membangun
badannya, melaksanakan pembangunan fisik dengan sangat maksimal untuk
kesejahteraan lahir batin.
9. Untuk Indonesia Raya, kalimat ini menanamkan
kesadaran,
a. Bahwa setiap warga dalam berusaha
disemua bidang, harus merupakan bagian kegiatan yang integral dalam suatu
strategi besar untuk pembangunan Indonesia seutuhnya,
b. Bahwa semua warga dalam
melaksanakan usahanya dalam bidang apapun harus maju bersama, berjalan seiring
menuju Indonesia Raya, harus saling bersinergi, dan harus diupayakan tidak
boleh ada yang saling menghambat.
10. Indonesia Raya merdeka merdeka, dalam kalimat ini
kata merdeka diucapkan dua kali, menanamkan kesadaran,
a. Bahwa seluruh wilayah Indonesia
harus benar-benar merdeka, tidak ada lagi penjajahan, penyerobotan dari pihak
asing, tidak ada penguasaan daerah oleh pihak asing.
b. Bahwa setiap warga harus berusaha
untuk tidak ada lagi penjajahan di seluruh wilayah Indonesia dalam bentuk
apapun, dalam bidang apapun.
11. Tanahku negeriku yang kucinta, kalimat ini
menanamkan kesadaran,
Bahwa setiap warga dalam semua
usahanya untuk berprestasi, berproduksi, berkreasi, berinovasi berdasarkan atas
cintanya kepada negerinya dan tanah airnya.
12. Hiduplah Indonesia Raya, kalimat ini menanamkan
kesadaran
Bahwa cita-cita tertinggi dari setiap warga adalah Indonesia
mampu berjuang hidup untuk waktu yang tidak terbatas, mampu bersaing dalam
globalisasi internasional di semua bidang. Dan Indonesia hidup terus menjadi
negara yang besar dan menjadi negara yang disenangi dunia internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar